Film Perjuangan Kemerdekaan : Kereta Api Terakhir



Hai pengunjung Perpustakan Digital M. Zein, SMK Labor Binaan FKIP UNRI Pekanbaru. Nah kali ini kita posting ke film perjuangan kemerdekaan ya. Setelah para pemustaka membaca sinopsis dari film ini semoga kawan kawan pemustaka jadi ingin menonton film "Kereta Api Terakhir" hingga selesai. Film Perjuangan Kemerdekaan ini diharapkan mampu meningkatkan rasa cinta kita kepada tanah air, menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Jiwa Raga di Korban kan untuk satu Kata " Merdeka". Banyak yang tidak sadarkan kita sudah menikmati kebebasan dari penjajah selama 76 tahun. Sekali merdeka tetap merdeka. NKRI Harga Mati. Bagaimana ya keadaan saat saat masa perjuangan. Yuuk baca sinopsis nya sebelum filmnya di Tonton :


SINOPSIS : KERETA API TERAKHIR

        Salah satu film perjuangan favorit. Berbeda dengan film sejarah yg dibuat era orde baru lain, Kereta Api Terakhir terasa tidak textbook dan menawarkan sesuatu yg berbeda dengan konten romance-nya. Durasinya panjang, tapi plotnya memang penting semua dan cukup menyenangkan. Film kolosal pada masanya, melibatkan ribuan extras dan melibatkan PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) dalam pembuatannya, yang mempersilakan kereta kereta tua dijalankan di jalur rel wisata dan stasiun stasiun asli yg dipakai buat lokasi syuting.

        Sebuah kisah dengan latar belakang gagalnya Perjanjian Linggarjati, yang tentu didekati dengan sikap romantik, baik terhadap kepahlawanan, maupun kisah cinta ayam dibaliknya. Markas Besar tentara di Yogya memutuskan untuk menarik semua kereta api yang ada ke Yogya. Alat angkut ini penting untuk transportasi. Untuk itu ditugaskan Letnan Sudadi (Rizawan Gayo), Letnan Firman (Pupung Harris) dan sersan Tobing (Gito Rollies) untuk mengawal semua kereta yang akan diberangkatkan dari Stasiun Purwokerto, dengan kerjasama Kol. Gatot Subroto (Sundjoto Adibroto). Sudadi mengawal kereta yang pertama, Firman dan Tobing mengawal kereta terakhir. Perjalanan kereta terakhir yang penuh hambatan ini yang jadi pokok cerita: pengungsi yang memadati kereta, serangan-serangan Belanda dll. Diutarakan juga kepahlawanan para pegawai kereta api, terutama kondektur Bronto (Deddy Sutomo). Dan diselipkan kisah cinta antara Firman dan dua Retno yang ternyata merupakan gadis kembar.


Nah Bagi kawan kawan pemustaka yang tertarik yuuk di Tonton Filmnya : DISINI


Atau scan QR Code berikut ini


Posting Komentar

0 Komentar