Resensi Buku : Padang Bulan


Kisah dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata ini bermula dari Zamzami (ayah Enong) memberikan kejutan berupa sepeda kepada istrinya yaitu Syalimah, namun saat Syalimah membuka kejutan Zamzami meningeal karena tertimpa reruntuhan saat mendulang timah. Setelah kejadian naas itu, Enong menggantikan ayahnya sebagai pendulang timah demi mencukupi kebutuhan ibu dan adik adiknya. Ia putus sekolah, namun semangatnya untuk bisa lancar berbahasa Inggris ia tetap belajar dengan kamus satu miliar yang dibelikan ayahnya waktu dulu. 

Di sisi lain ada Ikal yang sedang cemburu buta pada Zinar, seorang lelaki gagah yang akan menikahi kekasihnya yaitu A Ling, hal itu Ikal ketahui dari detektif  kontet bernama M. Nur. Ikal sudah susah payah bermusuhan dengan ayahnya demi A ling dan kini ia merasa di khianati oleh A Ling. Lalu Ikal bertemu dengan Enong yang membawa katalog berisi iklan penumbuh tinggi badan secara cepat dan ia mengambil katalog itu, lalu ia membeli alat penambah tinggi badan itu yang bernama Ortoceria, namun alat itu malah membuat nyawanya hamper copot jika tidak ditolong oleh Enong. Akhirnya usaha untuk memembalas dendam kepada Zinar itu pupus, tetap saja ia lebih pendek dari Zinar. Ternyata Zinar itu bukanlah selingkuhan A Ling, namun ia adalah saudara A Ling dan semua ini adalah salah paham.

Kelebihan dari novel ini, yaitu banyak terdapat motivasi di dalamnya, bukan hanya tentang pendidikan namun banyak sisi kehidupan yang dapat diambil untuk menjadi sebuah pembelajaran. Cover bukunya menarik sehingga banyak orang yang menyukainya dan tertarik untuk membacanya.

Kekurangan dari Novel karya Andrea Hirata ini  tidak banyak, hanya bahasanya saja yang sulit untuk dipahami oleh orang awam yang baru saja membaca karya sastra ini.

Buku ini baik di baca oleh seluruh kalangan karena mengandung banyak pesan yang dapat dipetik dan bisa menghibur hati karena bukan tentang kehidupan saja, namun ada unsur jenaka.

Pinjam Buku

Posting Komentar

0 Komentar