Film Perjuangan Kemerdekaan : JANUR KUNING "Serangan Umum 1 Maret 1949"

 



Hai pengunjung Perpustakan Digital M. Zein, SMK Labor Binaan FKIP UNRI Pekanbaru. Nah kali ini kita posting ke film perjuangan kemerdekaan ya. Setelah para pemustaka membaca sinopsis dari film ini semoga kawan kawan pemustaka jadi ingin menonton film JANUR KUNING "Serangan Umum 1 Maret 1949" hingga selesai. Film Perjuangan Kemerdekaan ini diharapkan mampu meningkatkan rasa cinta kita kepada tanah air, menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Jiwa Raga di Korban kan untuk satu Kata " Merdeka". Banyak yang tidak sadarkan kita sudah menikmati kebebasan dari penjajah selama 76 tahun. Sekali merdeka tetap merdeka. NKRI Harga Mati. Bagaimana ya keadaan saat saat masa perjuangan. Yuuk baca sinopsis nya sebelum filmnya di Tonton :


SINOPSIS : JANUR KUNING "Serangan Umum 1 Maret 1949"

Film ini menceritakan tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam meraih kembali kemerdekaannya yang direbut kembali oleh pasukan sekutu. Latar belakang yang diambil adalah di sekitar peristiwa Enam Jam di Yogya. Tokoh-tokoh nyata yang ditampilkan di sini di antaranya adalah Soeharto, Jenderal Sudirman, dan Amir Murtono. Janur kuning adalah lambang yang dikenakan para pejuang di lengan sebagai tanda perjuangan kemerdekaan tersebut.

Pada bulan September 1998, empat bulan setelah jatuhnya Soeharto, Menteri Penerangan Yunus Yosfiah menyatakan bahwa film ini tidak akan lagi menjadi bahan tontonan wajib, dengan alasan bahwa film ini adalah usaha untuk memanipulasi sejarah dan menciptakan kultus dengan Soeharto di tengahnya. TEMPO melaporkan pada 2012 bahwa Saleh Basarah dari Angkatan Udara Republik Indonesia telah mempengaruhi dikeluarkannya keputusan ini. Majalah ini menyatakan bahwa Basarah telah menghubungi Menteri Pendidikan Juwono Sudarsono dan memintanya untuk tidak menayangkan Pengkhianatan G 30 S PKI, karena film ini telah merusak citra Angkatan Udara Republik Indonesia. Dua film lainnya, Janur Kuning dan Serangan Fajar, kemudian juga dipengaruhi oleh keputusan tersebut; Janur Kuning menggambarkan Soeharto sebagai pahlawan di balik Serangan Umum 1 Maret 1949, sementara Serangan Fajar menunjukkan dia sebagai pahlawan utama Revolusi Indonesia. Pada saat itu TVRI tampaknya berusaha untuk menjauhkan diri dari mantan presiden Soeharto.Hal ini terjadi semasa periode penurunan status simbol-simbol yang berkaitan dengan peristiwa G30S, dan pada dekade 2000-an awal, versi non-pemerintah dari peristiwa kudeta G30S mudah didapatkan di Indonesia.


Nah Bagi kawan kawan pemustaka yang tertarik yuuk di Tonton Filmnya : DISINI


Atau scan QR Code berikut ini


Posting Komentar

0 Komentar