Film Perjuangan Kemerdekaan : KETIKA BUNG DI ENDE


         Hai pengunjung Perpustakan Digital M. Zein, SMK Labor Binaan FKIP UNRI Pekanbaru. Nah kali ini kita posting ke film perjuangan kemerdekaan ya. Setelah para pemustaka membaca sinopsis dari film ini semoga kawan kawan pemustaka jadi ingin menonton film "KETIKA BUNG DI ENDE" hingga selesai. Film dari Tokoh yang sangat berjasa dalam Perjuangan Kemerdekaan ini diharapkan mampu meningkatkan rasa cinta kita kepada tanah air, menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Jiwa Raga dikorbankan untuk satu Kata " Merdeka". Banyak yang tidak sadarkan kita sudah menikmati kebebasan dari penjajah selama 76 tahun. Sekali merdeka tetap merdeka. NKRI Harga Mati. Bagaimana ya keadaan saat saat masa perjuangan. Yuuk baca sinopsis nya sebelum filmnya di Tonton :

SINOPSIS : KETIKA BUNG DI ENDE

        Ini salah satu serpihan kisah Soekarno. Kala itu, sekitar tahun 1934, akibat kegiatan politik yang meresahkan Belanda, Soekarno diasingkan ke Ende. Soekarno pergi bersama istri Inggit Garnasih yang merupakan anak Ratna Djuami alias Omi. Dia juga pergi bersama dengan ibu mertuanya Amsi. Layaknya masa pengasingan, kehidupan terasa sulit. Pada masa awal-awal, rakyat setempat tidak berani bertegur-sapa dengan Soekarno. Saat pergi kemana-mana, dia juga mendapat pengawalan dari polisi. Hidup Soekarno terkekang secara badaniah. Namun, seiring berjalannya waktu, Soekarno melakukan berbagai penyesuaian dan adaptasi. 

        Pertama dia mulai dengan mengadakan pengajian. Soekarno juga banyak membaca di perpustakaan pastoran Ende. Di tempat itu pula dia banyak berdiskusi dengan Pastor Huytink. Pastor Huytink pernah meramalkan bahwa suatu hari nanti Soekarno akan menjadi presiden. Saat Soekarno bermasalah dengan menggelar sandiwara dengan naskah buatannya berjudul Rahasia Kelimoetoe dan Indonesia 1945, Pastor Huytink ini pula yang membelanya. Dalam masa pengasingan ini, Soekarno banyak merenungkan beberapa hal, termasuk konsep dasar negara, Pancasila. Saat Soekarno sakit keras, Inggit menulis surat kepada MH Thamrin. Dia meminta agar Soekarno segera dipindahkan. Berkat bantuan Thamrin, Soekarno pindah ke Bengkulu setelah empat tahun di Ende.


Nah Bagi kawan kawan pemustaka yang tertarik yuuk di Tonton Filmnya : DISINI


Atau scan QR Code berikut ini



Posting Komentar

0 Komentar